Rabu, 08 Januari 2014

FROM HOKI TO REJEKI TANPA ILLEGAL FISHING





FROM HOKI TO REJEKI TANPA ILLEGAL FISHING
                        (memanfaatkan kegemaran orang makan ikan laut dengan berjualan)

Oleh: Solik Wahyuni


Ketika kita berbicara mengenai ikan laut atau denga bahasa trennya adalah sea food sudah bukan lagi menjadi hal yang tabu lagi. Ketika dulu seseorang untuk menikmati makanan ikan laut harus mengeluarkan bugjet yang hampir mnguras kantong jebol (mahal) sekarang makanan yang berbahan dasar ikan laut sudah banyak dijual dijual direstoran maupun warung- warung. Tidak mengherankan ketika banyak orang yang menyukai ikan laut atau makanan yang banyak dibuat dengan menggunakan ikan laut karena selain dari rasanya yang enak dan pastinya halal, ikan laut memiliki kandungan gizi yang bagus untuk tubuh. Salah satunya orang yang gemar makan ikan dan sekaligus penjual makanan yang berbahan dasar ikan laut  adalah  ibu weny, “atau buk wen” nama yang diberikan oleh para pelangganya atau lebih terangnya nama yang digunakan sebagai nama  usahanya Weni catering yang beralamatkan di jalan Bangka VIII no 21. Banyak pula mahasiswa yang mengaku senang untuk membeli makanan di tempat beliau karena lauknya lengkap dan enak terutama masakan ikan lautnya yang lebih variatif.
Kegemaranya makan ikan udan sejak beliau masih kecil. Menurutnya makan ikan laut tidak ada salahnya rasanya unik dan berbeda dengan jenis lauk lainya dan kandungan gizinya bagus buat kesehatan maupun pertumbuhan anak- anak karena banyak mengandung zat besi untu kekuatan tulang, protein dan lain- lain. Selain itu ikan laut juga mudah untuk didapat karena buk weny adalah orang yang asli dari daerah muncar Banyuwangi yang notabenya adalah penghasil ikan terbesar jadi tdak susah lagi untuk mendapatkan ikan laut. Berawal dari kebiasaan ini terus dibawanya sampai beliau menikah dan berdomisili di jember.  Dan kebiasaan untuk makan ikan laut juga ditulrkan pada kedua anaknya dan suaminya jadi kadang satu keluarga ini seringb mluangkan waktu bersama untuk berwisata kuliner ikan laut sekaligus mencari inspirasi untuk variasi masakan yang dijualnya.
Bisnis catering dan berjualan nasi dengan aneka lauk- pauk juga tidak lepas dari kebiasaan beliau makan ikan laut, berkat hobby dan kebiasaan makan ikan laut membawa rejeki untuk peluang bisnis ujarrnya. Dari kebiasaan Ibu Weni mengkonsumsi ikan tersebut mendorong beliau untuk berjualan ikan di depan rumahnya. Berkat kebiasaan atau hobi makan ikan itu juga, ternyata warung yang didirikan didepan rumah Ibu Weni juga digemari oleh banyak mahasiswa yang kebetulan kos di sekitar rumah Ibu Weni. Dan sekarang, pelanggan Ibu Weny tidak hanya pada warga yang ada disekitar  rumahnya, namun juga hingga warga yang jauh dari rumahnya jualan.
Beliau selalu memasak sendiri ikan laut yang dikonsumsi bersama keluarga maupun untuk dijual. Setiap harinya, beliau biasa mengkonsumsi setengah kilogram ikan untuk satu jenis ikan karen selain dimakan juga dijual dalam bentuk makanan matang atau disimpan didalam kulkas sebagai persediaan.. Beliau mengatakan bahwa tiada hari tanpa makan ikan. Berbagai jenis ikan yang dikonsumsi oleh buk Wen antara lain adalah ikan bandeng, kakap putih, gurami, tongkol, pindang, cumi-cumi, kerang, kakap merah, kacangan, teri basah, udang dan tengiri. Dari berbagai jenis ikan laut selalu dimasak dalam variasi yang berbeda. Misalnya saja untuk ikan bandeng dimasak preto,  cumi- cumi dibuat tumis hitamudang dibuat rica- rica atau krispi, teri basah dibuat rempeyek dan ikan tengiri dibuat mpek-mpek,dan jens ikan yang lebih dinikmati hanya dengan digoreng hanya digoreng saja, seperti ikan tongkol, kakap merah atau putih, gurami. Namun ada ikan laut yang secara khusus menjadi menu istimewa atau paling disukai yaitu gurami karena ikan gurami kandungan gizinya lebih banyak walaupu sedikit mahal. Itu juga menjadi alasan mengapa ikan gurami tidak dijual karena untuk mahasiswa ikan gurami tergolong mewah. Namun ketik ada pesanan yang meminta ikan gurami juga di layani dan biasanya orang- orang elit keatas.
Untuk mendapatkan ikan laut yang dibuthkan buk wen biasa membelinya di pasar Tanjung.setiap pembelian sekitar setengah kilogram untuk setiap jenis ikan itu cukup untuk makan sehari dan dijual, namun ketika ada pesanan dan butuh ukan dalam jumlah yang cukup banyak biasanya Beliau membelinya di puger langsung ke nelayannya karena selain mendapat jumlah ikan yang jauh lebih banyak ketika membeli ikan laut langsung ke nelayan harganya jauh lebih murah. Karena merasa ikan laut dekat dengan dirinya dan keluarganya Beliau memberikan tips untu memilih ikan laut yang bagus dikonsumsi ketika membeliyaitu dilihat pada insangnya. Sirip dan kekenyalan ikanya.
Sampai sekarang warung nasi buk wen masih ramai pembeli tidak hanya kalangan mahasiswa melainkan juga masyarakat sekitar, bahkan warungnya memiliki jadwal seprti sekolah yakni, libur ketika hari minggu saja dan tanggal merah. Saking cintanya terhadap ikan rumahnya banyak lukisan ikan dan hiasan aquarium bahkan depan rumahnya terdapat kolam ikan kecil. Inilah cerita unik dari seorang yang genar makan ikan hingga membuka jalan untuk mmencari rejeki. Dari hoki menjadi rejeki.
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar